Cacing Ascaris lumbricoides atau lebih dikenal dengan sebutan cacing gelang hidup pada rongga usus manusia dan penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut askariasis.
Morfologi dan daur hidup
Cacing ini berbentuk bulat memanjang, ukuran cacing betina antara 20 - 35 cm sedangkan cacing jantan 15 - 31 cm. Cacing jantan memiliki ujung posterir lancip dan melengkung ke arah ventral, dilengkapi papil kecil dan dua spikulum berukuran 2 mm. Sedangkan cacing betina bagian posteriornya membulat dan lurus. Pada bagian sepertiga anterior terdapat cincin kopulasi. Cacing jantan dan betina berwarna putih sampai kecoklatan dan diselubungi lapisan kutikula.
Telur berembrio dari cacing betina berubah menjadi infektif setelah kurang lebih 3 minggu di tanah. Bila tertelan manusia, telur menetas di usus halus dan mengeluarkan larva. Larva selanjutnya menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah sampai ke jantung dan paru-paru. Dari mulai telur tertelan sampai menjadi cacing dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.
Gambar Struktur Ascaris lumbricoides
Gambar Struktur Ascaris lumbricoides
Aspek Klinik
Infeksi Ascaris lumbricoides berhubungan dengan respon imun hospes, efek migrasi larva, efek mekanik cacing dewasa, dan defisiensi gizi bagi penderitanya.
Gejala : pneumonitis, kerusakan epitel bronkus, alergi gatal-gatal, demam, sindroma Loeffler, kekurangan gizi, dan obstruksi usus.
Diagnosis
Pada masa migrasi larva, diagnosis dapat dibuat dengan menemukan larva dalam sputum. Sedangkan pada fase intestinal. diagnosis dapat dibuat dengan menemukan telur dan cacing dewasa dalam tinja penderita. Telur cacing ini ditemukan dengan mudah pada sediaan basah langsung atau sediaan basah dari sedimen tinja yang sudah dikonsentrasikan. Cacing dewasa dapat ditemukan bila penderita diberi antelmintik (cacing keluar bersama-sama dengan tinja penderita).
Pengobatan
Obat yang digunakan pada penyakit askariasis adalah
- Piperazin
- Tiabendazol
- Heksilresorsinol
- Hedrazan
- Pirantelpamoat
- Mebendazol
- Albendazol
- Levamisol
Pengobatan ini harus memenuhi syarat, yaitu mudah diterima masyarakat, efek samping rendah, aturan pemakaian rendah, harganya murah, dan bersifat polivalensif.
Intisari dari buku "Parasitologi Medik Helmintologi"
Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar